Hanya gara-gara anaknya diminta mencuci kaki sebelum masuk ke rumah tetangga, seorang pria inisial E di Kalideres, Jakbar, meradang. Pemilik laundry itu memaki-maki perempuan tetangganya hingga melempar kucing dan melakukan pengancaman dengan kekerasan.
Peristiwa pada Rabu (13/10) itu viral di media sosial. Dalam potongan video CCTV terlihat si E mendatangi konter korban, Ny RF.
E tampak marah-marah dan menunjuk-nunjuk wajah RF. Anak RF yang ada di gendongannya sampai menangis histeris.
Peristiwa itu kemudian dilaporkan RF ke Polsek Kalideres. E kemudian dijemput polisi.
Berikut rangkuman perkara kejadian tersebut:
Bermula dari Anak Pelaku Disuruh Cuci Kaki
Ketua RT setempat, M Mansur menjelaskan percekcokan antartetangga itu terjadi pada Rabu (13/10) sekitar pukul 21.45 WIB. Mansur mengungkap percekcokan inigegara masalah sepele.
"Persoalannya ini mah hal sepele, amat sepele," kata Mansur saat ditemui detikcom di lokasi, Jumat (16/10/2021).
Seorang tetangga yang enggan disebutkan namanya mengatakan, percekcokan antara E dengan RF terjadi karena masalah sepele. E merasa tersinggung lantaran anaknya disuruh mencuci kaki sebelum masuk ke rumah RF itu.
"Yang saya tahu pas saya keluar rumah, anak ibu laundry lagi nangis. Terus saya tanya kenapa, ternyata nggak dibolehin masuk ke rumahnya ibu RF. Terus saya bilang udah aja sini masuk ke rumah, main sama anak saya Jui," ujarnya.
Namun saat keduanya tengah bermain, RF kemudian menyuruh mereka masuk ke dalam rumahnya. Anak E pun tidak berani masuk dan lebih memilih menunggu di luar rumah.
"Anak ibu laundry nggak berani masuk, mungkin karena kakinya kotor apa gimana namanya anak kecil. Nah ibu RF ini dia cuma nyuruh anak tukang laundry cuci kaki dulu, ya udah begitu jadi ribut. Sepenglihatan saya mah seperti itu," jelasnya.
Kemudian pelaku berinisial E mendapati anaknya itu nangis saat pulang ke rumah. Saat anaknya menceritakan kejadian di rumah RF, E langsung datang ke lokasi. Dia pun dinilai gegabah karena emosi.
"Mungkin karena bapak laundry ngelihat anaknya pulang nangis, jadi ditanya mau main ke mana dan anaknya ngomong. Dia emosi kali ya di pendam-pendam, akhirnya pas kejadian itu si bapak laundry ke konter ibu RF. Ngambek dan gubrak-gubrak seperti yang di video viral itu," katanya.
Ketua RT Upayakan Damai
Ketua RT setempat, Mansur mengaku dirinya berupaya mendamaikan kedua pihak, mengingat keduanya bertetangga sebelahan rumah. Tahu-tahu korban inisial RF telah melaporkan kejadian ini ke polisi.
"Saya bilang waktu itu ke dia (korban) kalau harus diselesaikan Kamis malam ini, saya tidak bisa. Saya bilang besok (Jumat) pagi ya saya selesaikan, karena pada saat ini saya lagi melakukan kegiatan keagamaan, saya bilang begitu ke I (suami RF), diameng-iya-kan. Ternyata sebelum dia ke rumah RT, dia udah ke Polsek," kata Mansur.
"Akhirnya saya sempat argumen juga. Saya bilang maaf ya (ke suami RF), selama saya jadi ketua RT satu periode, beberapa macam kejadian udah saya hadapi. Ini mah hal sepele, amat sepele. Kasus yang lebih berat banyak, alhamdulillah selesai. Kita musyawarah, jangan sampai ke ranah hukumgitu," tambah Mansur.
Istri Pelaku Buka Suara
Istri E angkat bicara terkait percekcokan suaminya dengan tetangganya itu. E justru merasa anaknya didiskriminasi oleh korban.
"Gini, yang diberitain dan nyebar di internet itu kenapa anaknya dia (RF), padahal di sini anak saya jadi korban juga. Secara tidak langsung anak saya didiskriminasi. Soalnya, yang lain boleh masuk ke rumahnya, sementara anak saya nggak boleh masuk," ujar RF saat ditemui detikcom di rumahnya, Sabtu (16/10/2021).
"Ya namanya anak kecil gimana sih kalau digituin, nangis kan gitu. Soalnya, kejadiannya nggak cuma sekali ini doang, sudah berapa kali. Jadi anak saya tuh selalu nggak dibolehin masuk ke rumah dia. Kalau polisi kan cuma ngelihat dari CCTV doang, cuma kenapa juga yang diberitain itu kenapa malah anak dia yang seolah-olah jadi korban, padahal awalnya anak saya yang jadi korban," bebernya.
Saat percekcokan terjadi pada Rabu (13/10) malam lalu, istri E mengaku tidak mengetahui kejadian awalnya. Namun istri E sudah mengingatkan suaminya untuk tidak memperpanjang masalah tersebut.
"Saya sebelum suami saya ke situ, denger cerita anak saya, saya ngomong gini, 'Nggak usah, Mas, namanya tenaga perempuan kalah kan sama tenaga laki' kata saya, nggak kuat itu. Tahu-tahu suami saya langsung datengin dia, tapi saya ada di depan kios saya, di depan laundry, bukan di depan dia," ungkapnya.
Menurutnya, sebelum kejadian viral yang ditampilkan pada CCTV, ada kejadian sebelumnya yang mana itu cuma diketahui sama para tetangga.
"Soalnya, yang tahu awal kejadian sampai akhir itu ya benar-benar tetangga. Mereka tahu awal mula anak saya nggak boleh masuk sampai kejadian. Nah, tapi yang mau saya kasih tahu, dari anak saya nggak dibolehin masuk sampai kejadian ribut-ribut itu ada jeda, jedanya sekitar 30 menit," katanya.
"Anak saya nangis dulu, terus nggak boleh masuk, kan terus pulang. Terus habis itu saya nganter laundry. Lah saya nganter laundry, saya pulang, pas saya pulang, dia--anak saya--duduk di situ tuh. Anak saya balik lagi ke depan rumah dia, anak saya pegangan bangku, menyendiri gitulah karena takut," tambahnya.
Pelaku Dijemput Polisi
Kapolsek Kalideres AKP Hasoloan Situmorang mengatakan pihaknya menindaklanjuti laporan RF dan telah mengamankan E.
"Kalau terlapor (E) sementara masih di kantor polisi, masih kita proses," ujar Hasoloan saat detikcom hubungi, Sabtu (16/10/2021).
Kepolisian pun sudah mengumpulkan bukti rekaman CCTV hingga saksi di lokasi kejadian. Polisi saat ini masih mendalami percekcokan antar-tetangga itu.
Hasoloan mengatakan pihak korban telah melaporkan kasus ini ke polisi. Dalam laporannya itu, E dipolisikan terkait pengancaman dengan kekerasan dan UU Perlindungan Anak.
"Pasal 76 C juncto Pasal 80 UURI No 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan/atau Pasal 335 KUHP dan/atau Pasal 302 KUHP," katanya.
Hingga kemarin, E masih di kantor polisi. Istri E berharap kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan